Senin, 12 November 2012

PISCES


KELAS PISCES
A. Pengertian Pisces
Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam.
B. Ciri-ciri
1.      Ciri-ciri umum
Ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a)      Bernapas dengan insang
b)      Rangka tersusun atas tulang sejati
c)      Sebagian besar tubuh ditutupi oleh sisik
d)     Bersisik dan berlendir
2.      Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khususnya dalah sebagai berikut :
a)      Jantung terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu bilik
b)      Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.


C. Morfologi





Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi menjadi dua yakni:
a.       Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.
b.      Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform).
Secara umum bentuk badan ikan terbagi menjadi enam jenis yaitu:
a.       Datar (flat/depressed)



                  Contoh : Pari (Dasyatis sp)




b.      Ideal (Fusiform, streamline)




             Contoh : Hiu (Carcharinus leucas)
c.       Eel-like (elongated)




                          Contoh : lele (Clarias bathracus)
d.       Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed)


 






Contoh : angel fish, butterfly fire
e.        Bulat (Rounded)





Contoh : Buntal


f.        Pita (ribbon)



                                          Contoh : layur
1)      Bagian kepala
 




       Gambar Bagian Kepala
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah : mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa pisces terdapat alat pernapasan tambahan.
a.      Mulut
Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi untuk mengambil makanan dan menelan tanpa ada perubahan.  Kelompok Pisces memiliki beberapa jenis bentuk mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu sebagai berikut:  
1. Bentuk seperti tabung (tube like)
.
 




2. Bentuk seperti paruh (beak like
).   
 





3. Bentuk seperti gergaji (saw like)
.   




4. Bentuk seperti terompet
.
 





Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan, berikut beberapa posisi mulut.
1.      Posisi terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.



2.      Posisi sub terminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung.
 





3.      Posisi superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung.



4.      Posisi inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung.




Di dalam mulut terdapat beberapa organ, yaitu :
1. Lidah
Lidah pada ikan merupakan suatu pinggiran dari dasar mulut yang diselimuti oleh selaput lendir, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Pada beberapa spesies ikan kadang kala lidahnya ditutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen.
Fungsi lidah yaitu : dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga penting dalam proses pemompaan air dari mulut ke bagian rongga insang.


2. Gigi
Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong, atau menghancurkan makanan. Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas:
a.       Gigi insisivus



b.      Gigi taring
 




c.       Gigi molariform






d.      Gigi viliform
 



3. Mata
Pada kebanyakan ikan, mata adalah reseptor penglihatan yang sangat sempurna. Retina ikan pada dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata lainnya. Bayangan dibentuk oleh lensa dan jatuh pada retina. Pada sejumlah besar spesies ikan dengan aneka ragam habitat, retina ikan memperlihatkan struktur yang bervariasi, tergantung tekanan selektif intensitas cahaya dalam lingkungan. Perbedaan tekanan selektif menyebabkan:
a.    Perbedaan ketebalan retina
b.    Perbedaan subjenis sel retina, khususnya fotoreseptor
c.    Spesalisasi wilayah kod dan kon pada sel retina




 







Gambar Struktur mata ikan
Mata pada ikan bekerja masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain. Misalnya, mata kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot). Dengan demikian air selalu dapat membersihkannya, karena itu matanya selalu bersih.
4. Insang
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas.
 








Gambar insang ikan
2) Bagian badan
 









Gambar Bagian Badan
Bagian badan dari ujung operkulum (tutup insang) pada belakang sampai pangkal awal sirip belakang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain:
a)      Sirip
Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.
Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :
1)   Sebagai organ gerak bagi ikan
2)   Dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi, karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.
1. Sirip punggung
Sirip punggung adalah bagian sirip yang terletak pada punggung dari ikan. Berfungsi untuk kaseimbangan dan membantu dalam melakukan belokan mendadak, serta membantu ikan bergerak cepat ketika mengejar makanan.
a) Sirip punggung terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sirip tunggal
 





           
b.       Sirip ganda




3) Bagian Ekor
Bagian ekor yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor.








Gambar bagian ekor
            Adapun organ yang terdapat pada bagian ekor, yaitu :
a)    Anus
            Anus merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan merupakan ujung dari saluran pencernaan.
b)   Sirip ekor
            Pada bagian ekor juga terdapat sirip, yakni sirip dubur maupun sirip ekor. Namun, dari banyak jenis sirip yang paling khas adalah sirip ekor. Secara umum ada 10 macam sirip ekor, yakni :
a)      Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya

b)       



                       


c)      Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp).




d)     Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Schatophagus argus





e)      Sirip ekor berbentuk meruncing pada ikan Monopterus sp
f)       Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy).




g)       Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp).




h)      Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp).




i)        Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus).

 

           



j)        Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding ekor bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp). 




4. Linealateralis (LL)           
        Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga LL ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik LL terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik LL terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi.    
Ikan juga mempunyai ciri-ciri khusus, dalam hal ini ada ikan yang mempunyai finlet, skut atau kil dengan definisi sebagai berikut.          
a)    Finlet adalah sirip-sirip kecil yang terdapat di belakang sirip punggung dan sirip belakang (dubur), contohnya akan kita dapati pada ikan kembung (Rastrelliger sp
b)   Skut adalah kelopak tebal pada bagian perut atau bagian pangkal ekor ikan selar (Caranx sp).    
c)    Kil adalah rigi-rigi yang puncaknya meruncing dan terdapat pada pada batang ekor, seperti yang terdapat pada ikan tongkol.
d)   Sirip lunak (adipose fin) adalah sirip tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang sirip punggung atau sirip belakang seperti pada ikan jambal (Ketengus sp).
5.    Sisik ikan
                    Sisik merupakan penutup tubuh kulit pada ikan serta berfungsi sebagai:
a). Pertahanan terhadap penyakit dan parasit
b). Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
c). Sebagai alat eksresi dan osmoregulasi
                Ada beberapa macam sisik ikan yakni:
1)   Sisik kosmoid (cosmoid)
Sisik kosmoid, merupakan sisik yang ditemukan pada ikan bangsa Crossoptergi yang telah punah.





2)      Sisik ganoid
Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.




3)                  Sisik plakoid
Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.




4)                  Sisik leptoid
Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).








5)                  Sisik-sisik sikloid
Memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.




6)                  Sisik-sisik ktenoid
Bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.





Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.
D.    Anatomi dan Fisiologi







              Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :   
1)   Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2)   Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang - organ listrik    
3)   Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh     
4)   Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan     
5)   Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah - mengedarkan O2, nutrisi, dsb         
6)   Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut ( anus)      
7)   Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi 
8)   Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9)   Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina  
            Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
Menentukan cara bergeraknya, mempengaruhi bentuk tubuh, sistem urat daging dan sistem rangka.         
1.    Sistem penutup tubuh/kulit           
Kulit terdiri dari 2 lapis :
        
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
       
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
           
1.    a)  Fungsi kulit :    
1. pembungkus/penutup tubuh
           
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit

3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
 
4. alat ekskresi
(osmoregulasi)           
5. alat pernafasan tambahan
   
         Organ-organ yang terdapat pada kulit antara lain :
1. sisik, termasuk skut dan kil
2.  kelenjar lender       
3.  kelenjar racun        
4.  sumber pewarnaan
Ada beberapa fungsi lend
ir yang dihasilkan oleh kalenjar lender antara lain :          
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
   
3. mencegah infeksi
   
4. menutup luka
         
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
         
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
         
2.                  Sistem Otot
Jenis-jenis otot antara lain :    
- bergaris
        
- polos

- jantung
         
            Berdasarkan system kerjanya dapat diedakan menjadi 2 yaitu:        
- bekerja di bawah rangsang saraf
      
- bekerja tidak di bawah rangsang saraf
        
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
                  
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada
.250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).        
3.                  Sistem Rangka (Tulang)         
Fungsi rangka :           
1. penegak tubuh        
2. tempat melekatnya otot     
3. pelindung organ-organ dalam        
4. membentuk eritrosit.

                Berdasarkan strukturnya, rangka ikan dapat dibagi menjadi 2 macam :   
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll) 



b. Rangka tulang keras, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)          


              Berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi :
-          tulang tengkorak 
-          tulang punggung 
-          tulang rusuk        
            Rangka pada ikan ada yang disebut viceral yaitu  tulang penyokong insang dan ada juga yang disebut appendikular yaitu tulang penyokong sirip    
Tulang-tulang penutup insang :
          
- operculum
                
- sub operculum
(di bawah)   
- pre operculum
(di depan)     
- interculum (diantara
)
4.      System Respirasi
Sistem Respirasi Pada Ikan          
                        Pernapasan pada hewan tingkat rendah seperti protozoa, porifera, dan cacing berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh misalnya pada amoeba atau melalui pembuluh-pembuluh kapiler darah. Pernapasan melalui seluruh permukaan tubuh disebut pernapasan langsung. Pada vertebrata, pernapasannya tidak langsung karena menggunakan perantaraan alat-alat pernapasan. Sistem respirasi pada hewan vertebrata yang kami bahas adalah ikan dan burung.            
            Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi. 
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a)    Tutup insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.        
b)   Membrane brankiostega (selaput tipis di tepi operculum), berfungsi sebagai katup pada waktu air masuk ke dalam rongga mulut. 
c)    Lengkung insang (arkus brankialis), sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
d)   Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang.   
e)    Daun insang, berfungsi dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.  
f)    Lembaran (filamen) insang (holobran kialis) berwarna kemerahan.          
g)   Saringan insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.                         Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operculum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operculum.          
            Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.        
Mekanisme pernapasan pada ikan
                 
Mekanisme pernapasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air masuk lewat mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang. Air dengan oksigen yang larut di dalamnya membasahi filamen insang yang penuh kapiler darah dan karbon dioksida ikut keluar dari tubuh bersama air melalu celah tutup insang. Ikan juga mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dan membantu gerakan ikan naik turun.      
           Pada beberapa jenis ikan, misalnya gabus, lele atau gurami, rongga insangnya mempunyai perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air kotor dan kekurangan oksigen.           
           Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.           
           Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan ialah perairan harus mengandung O2 cukup banyak bila perairan kurang O2, ikan akan menuju ke permukaan, ke tempat pemasukkan air dan menuju tempat air yang berarus. Selain itu daun insang harus dalam keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
     
1. Ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak  
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu lebih banyak O2
.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan lebih banyak O2.
      Oksige               pembuluh kapiler darah             ventral aorta         karbondioksida lepas.






5.                  Sistem Ekskresi
          Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain .untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
1.    Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2.    Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air.
3.    Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu;
a)    Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
b)   Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.





6.      Sistem Reproduksi
            Pada betina memiliki ovary dan pada jantan memiliki testis.
                                           





Gambar Ovary dan testis pada ikan
a) Ovary
Ovary terdiri dari banyak telur. Setiap jenis memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Jenis yang memiliki ukuran telur besar adalah ikan Nila dan ikan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit disbanding dengan jenis yang ukuran telur kecil seperti ikan Cupang dan ikan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki induk untuk menampung telur. Ukuran telur banyak ditentukan oleh ukuran kuning telur. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
b) Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, sel dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak mulai vas deferens menuju celah/lubang urogenital.
            Proses fertilisasi ada dua cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan di luar (external fertilization).
 





Yang melakukan pembuahan di luar disebut ovipar. Jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuh untuk dibuahi oleh jantan. Proses pembuahan (sel telur) oosit oleh sel sperma berlangsung di luar tubuh dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut dengan mikrofil. Secara umum hanya satu sperma yang dapat masuk ked ala sebuah sel telur.
Dan  untuk melakukan pembuahan da dalam disebut ovovipar. Jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina (internal fertilization). Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induk. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung induk terbatas.







Proses kawin didahului dengan pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-sel sperma dalam testis pada jantan. Selanjutnya proses kawin atau (spawning) pada ikan ini berlaku secara alamiah/insting.
Sebagian besar, betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family seperti sparidae dan serrinadae, jantan dan betina bisa terdapat pada satu individu sehingga dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu sama, maupun berbeda), kemudian tawing dengan jenis hermaprodit lain. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada hermaprodit yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara stimultan. Pada jenis hermaprodit yang lain pembuahan internal juga sendiri dapat berlangsung.
Reproduksi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini. Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :
a)    Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
b)   Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai induk dewasa
c)    Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-ikan livebearers.
7.      Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari :
Mulut → Esophagus (kerongkongan) → lambung → usus → anus
 






        Gambar System pencernaan ikan      
Di dalam rongga mulut terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Lidah ini tidak dapat digerakkan dan tidak memiliki fungsi yang berarti. Gigi tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Gigi bertulang keras dan berbentuk kerucut, tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar dari mulut. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan, antara lambung dengan usus terdapat tiga buah usus buntu (sekum).
Mempunyai hati, kantong empedu, serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati, disebut hepatopankreas. Makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Di usus terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan di keluarkan melalui anus.





             Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidakdilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
            Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
8.      Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.







Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan adalah sbagai berikut :



  
1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh
      
2. Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
      
3. Membawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
                                                                  
Vena caudalis        ren       vena postsardinalis     vena lateral abdominalis      sinus venosus
9.      Sistem saraf     
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan à hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme à akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari : 
1.      sistem cerebro spinal :     
a)      sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung   
b)      sistem saraf tepi  
2.      sistem otonomi : simpati dan parasimpati           
   a. organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, Linealateralis         
            Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada Linealateralis adalah untuk mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dan sebagainya) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.  
            Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon antara lain hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
            Menurut hasil kelenjar hormon :        
1. endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
2. ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.         
10.  Sistem Osmoregulasi
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
1.    Ginjal
2.    Kulit
3.    membran mulut
Osmoregulasi pada ikan air tawar
1.    Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.  
2.    Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
3.    Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
1.                  Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut        
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya
2.                  Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.




A.    Klasifikasi Ikan
            Berdasarkan pengklasifikasiannya Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
A.    Kelas Agnatha (A = tidak , Gnathos = rahang )
                          Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang . Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )           
memiliki mulut pengisap bundar .
1.    Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha       
a.    Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa sisik , dilengkapi kelenjar lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip (tulang rawan ). Matanya ada sepasang.      
b.    Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel .           
Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu  
c.    Tengkorak kepala dan lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna 
d.   Jantung terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan berinti juga memiliki butir-butir darah putih.           
e.    Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
f.     Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
g.    Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
h.    Alat kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis. Pembuahan terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride ) dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.
i.      Otaknya berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.    
j.      Mempunyai indra pembau.
2.    Struktur/Fungsi tubuh bagian luar.
Contohnya yaitu ikan Lamprey. Tubuh dapat dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan bagian ekor yang pipih. Tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di dorsal tengah tubuh ada dua bagian dan sirip ekor adalah asimetris. Diujung kepala arah ventral terdapat bentuk mangkok yang disebut buccal funnel yang tepinya dilengkapi dengan papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi-gigi zat tanduk. Papil – Papil lunak tadi sebagai alat perasa. Dengan adanya gigi memungkinkan Lamprey melekat dan memarut badan ikan lain. Air ludahnya mengandung bahan kimia yang mampu mencegah pembekuan darah. Insang terdapat di dalam kantong-kantong otot, yang terbuka keluar melalui serangkaian celah yang terdiri dari 7 buah celah kecil di dalam berhubungan dengan sebuah saluran yang bermuara di dalam mulut.       
Struktur / Fungsi tubuh bagian dalam.           
a)    Sistem otot.            Batang tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek (bentuk) seperti pada jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada lidah sebagai otot daging protractor dan retractor.    
b)   System rangka       
1. Tulang tempurung kepala.  
2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.  
3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus  neuralis
            pada vertebra.    
4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.       
c)    Sistem pencernaan makanan.        
a.    Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)àpharynx yang pendek – Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior, didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.         
b.    Kelenjar pencernaan adanya hati pada umumnya tanpa saluran dan tidak punya pancreas.
d)   Sistem Peredaran Darah.   
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Dan tidak mempunyai sistem porta nasalis.   
e)    Sistem Pernafasan 
Terdapat tujuh pasang insang berisi lembaran-lembaran insang yang mengandung banyak kapiler-kapiler darah. Air tidak masuk melalui mulut seperti ikan biasa.
f)    Sistem ekskresi      
Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi saluran sampai ke sinus urogenitalis selanjutnya ke papila urogenitalis.    
g)   Sistem Reproduksi
Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit). Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan
h)   Sysem Saraf          
Otak pada Lamprey masih sangat primitif.     Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.      
i)     Alat indra  
Organ perasa, pembau, keseimbangan, pelihat (mata), ada pad Lamprey. Organ perasa terdapat diantara kantong-kantong insang dan pharyngeal. Organ pembau pada kantong olfactory, capsul nasalis. Indra peraba terdapat pada linea literalis. Alat pendengar memiliki satu saluran setengah lingkaran.
j)     Kelenjar Buntu (kelenjar Endocrin)          
Didapati kelenjar pitutari, dan pelopor kelenjar thyroid pada hewan dewasa.
A.                Klasifikasi Agnatha 
            Mempunyai satu sub kelas yaitu Cyclostomata dan dibedakan atas 2 ordo yaitu:                                                    
a. Myxiniformes
1.    Tidak mempunyai sirip punggung,
2.    sirip daging kecil disekitar ekor.   
3.    Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel,
4.    tidak mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi,
5.    kantong hidung dekat ujung kepala.
6.    Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14 pasang.
7.    Tidak mempunyai larva.
8.    Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak).
9.    Dapat menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif singkat.
10.              Ada 1 famili, 3 genus dan 25 species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-650 meter.




 Contoh : Eptatretus stoutii




b. Petromyzontiformea          





                 Ikan lamprey (Petromyzon marinus
B.     Kelas Chondrichtyes
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1.      Rangka tulang rawan   
2.      Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak bersisik   
3.      Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang 
4.      Letak celah insang lateral dan ventral 
5.      Mulut terletak pada sisi ventral
6.      Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak           
7.      Sirip berpasangan
8.      Tidak memiliki gelembung udara
ordo Chondrichtyes,yaitu:



1.      Carcharhiniformes    
 Spesies           : Triaenodon obesus




2.      Heterodontiformes
Family             : Heterodontidae
Spesies            : Heterodontus japonicas
3.      Rajiformes
           
                       


           
Family             : Rhinidae
Spesies            : Rhina ancylostoma
1.      Ciri utama:
a)      Memiliki celah insang pada sisi ventral kepala
b)      Tepi anterior sirip dada berdekatan dengan sisi kepala dan badan
c)      Sirip ekor kecil seperti cambuk
d)     Tubuhnya terlihat pipih
e)      Kulit berlendir
2.      Habitat : Terdapat kira-kira 200 spesies, biasanya terdapat di air tawar dan di lautan
3.      Keunikan : Mempunyai sepasang tanduk di dekat mulut yang berfungsi memasukan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa di tekuk kedalam air laut.
4.      Penyebaran : Diperairan laut tropis. Asia Tenggara. Dan Amerika Selatan.
4.      Hexanchiformes

Family             : Hexanchidae
Spesies            : Hexanchus griseus   
5.      Lamniformes
Family             : Lamnidae
Spesies            : Carcharodon carcharias
1.      Ciri-ciri:
a)      Di sebut hiu makeral
b)      Warna tubuh putih
c)      Mempunyai rahang besar
d)     Gigi besar lebih kurang 7 inci
2.      Habitat: Hidup di air laut
3.      Keunikan: Suka berjemur dan merupakan hiu berganas
4.      Terdapat di Amerika, Eropa dan Japan. 
6.      Orectolobiformes
Family             : Rhincodontidae
Spesies            :  Rhincodon typus
1.                  Ciri-ciri:
a). Di sebut sebagai hiu karpet
b). Tubuhnya besar dan terbesar dari semua ikan
2.                  Habitat: Hidup di air  laut
3.                  Keunikan: Memiliki sungut di tepi lubang hidung
4.                  Penyebaran: Di Asia dan Afrika
7.      Squaliformes
Family  :            Squalidae                           
Species :            Squalus acanthias
1.                  Ciri-ciri:
a). Mempunyai dua sirip  punggung
b).  Mempunyai sirip berduri  
c). Tidak ada sirip dubur
d). Memiliki gigi untuk memotong
e). Celah insang pada sisi lateral kepala
f). Tepi anterior sirip dada tidak melekat pada sisi tubuh.
2.                  Habitat : Hiu hidup di samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar.
3.                  Keunikan : Beberapa keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6 pekan tanpa makan, dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.
4.      Penyebaran : Tinggal di sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.
8.      Squatiniformes
Family             : Squatinidae  
Genus              : Squatina       
Species            : Squatina dumeri
1.                  Ciri-ciri :
a)             Tubuhnya rata
b)             Memiliki celah insang disepanjang sisi kepala
c)             Sirip ekor bagian ekor bagian bawah lebih panjang dari sisi atas.
d)            Tanpa sisik dan tanpa spirakulum
e)        Tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.
2.            Habitat : Hidup di lautan
3.            Keunikan : Salah satu contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu hantu dengan mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan lampunya yang suram.
4.            Penyebaran ; Amerika serikat ke teluk Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.
C.  Kelas Osteichthyes
Ciri-cirinya yaitu:
1.    Ikan bertulang sejati.
2.    Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah insang dan tutup insang.
3.    Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor. 
4.    Terdapat gurat sisi dan 3 lubang keluar.
5.    Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.
 





              Gambar ikan gurami (Osphronemus gouramy
            Kelas Osteichtyes atau kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati, dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu
a)      Ordo : Pleuronectiformes
               Limanda limanda

1.    Ciri-ciri:
a)    Tubuh tidak simetris
b)   Kedua mata pada satu sisi badan
c)    Mulut simetris
d)   Gigi kuat dan tajam
2.    Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia pasifik
3.    Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan, memiliki tulang hidung yang membesar memebentuk sebuah mimbar
4.    Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia
b)      Ordo : Pegasiformes
           Ablabys macracanthus
1.    Ciri-ciri :
a)    Sirip dada lebar
b)   Sirip berogi dua berduri
c)    Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat
2.    Habitat : Di laut dangkal
3.    Keunikan : Sirip beracun
4.    Penyebaran : Samudra pasifik
c)      Ordo : Mastacembeliformes
Familia           : Mastacembellaidae
Spesies           : Mastacembelus sp
1.    Ciri-ciri :
a)    Memiliki tubuh seperti ulartanpa perut sirip
b)   Dubur dan sirip punggung yang memanjang dan tersambung ke sirip ekor.
c)    Warna tubuh coklat, kusam dan perut berwarna coklat
d)   Tubuh juga ditandai dengan pola coklat melingkar
2.    Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah, lahan basah masih perairan, pesisir rawa-rawa dan sungai dengan berpasir atau berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi
3.    Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan kering, sirip punggung di dahului oleh banyak duri yang digunakan untuk melindungi diri dari predator.

4.    Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan, Amerika Tengah dan selatan
d)     Ordo : Anguilliformes
Familia           : Muraenidae
Spesies           : Muraena sp
e)      Ordo : Symbranchiformes





                       Spiny Eels
1.    Ciri-ciri :
a)    Tubuh panjang dan gigi menyerupai
b)   Tidak memiliki sisik dan gelembung udara
c)    Sirip ekor, sirip dubur, sirip dorsal dan berhubungan menjadi satu, serta celah insang tunggal dibagian ventral
2.    Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa atau lumpur dan di kali-kali kecil
3.    Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin
4.    Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di daerah tropis Afrika Barat
f)       Ordo : Tetradontiformes

Ostracion cubicus

1.    Ciri-ciri:
a)    Bentuk tubuh gemuk
b)   Warna tubuh kuning
c)    Sisik mengalami modifikasi menjadi spina-spina
d)   Tubuh tertutp oleh lempeng-lempeng tulang, celah insang kecil
e)    Mulut tumpul
2.    Habitat : Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga terdapat di daerah berbatu
3.    Keunikan : Memiliki bintik-bintik hitam kecil di punggung, dada, dubur dan sirip ekor, apabila mati akan mengeluarkan racun yang dapat merusak ekosistem
4.    Penyebaran : Asia, Eropa dan Afrika Selatan
g)      Ordo : Perciformes
2.      Familia (Aile): Percidae
 




1.    Ciri-ciri :
a)    Memiliki sirip punggung dua buah
b)   Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan
2.    Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar perairan berlumpur di sungai-sungai. Ikan ini terdistribusi di perairan Benua
3.    Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang melewati sirip ekor
4.    Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia
1.      Familia (Aile): Serranidae





2.      Familia (Aile): Apogonidae
                                      Apogon spp. (kardinal)
 









3.      Familia (Aile): Carangidae: Trachurus sp. , Lichia amia.

Trachurus spp. (istavrit)

Lichia ami
4.      Familia (Aile): Mullidae
Mullus spp. (barbun)
5.      Familia (Aile): Sparidae
 











6.      Familia (Aile): Labridae

Labrus spp. (lapin)


 Familia (Aile): Maenidae

Spicara maena (izmarit)


 
34. Familia (Aile): Mugilidae

Mugil spp. (kefal)
)
7.      Familia (Aile): Blennidae




Blennius sp. (horozbina)

8.      Familia (Aile): Gobiidae
 








Gobius spp. (kayabalığı)
9.      Familia (Aile): Scombridae

Sarda sarda (palamut, torik)




Scomber scomber (uskumru)


10.  Familia (Aile): Callionymidae










Callionymus maculatus (benekli üzgün balık)

i)        Ordo : Cypriniformes
1.    Ciri-ciri
a)    Sirip punggung tunggal
b)   Mempunyai sungut, tipe sisik siknoid, sirip ekor homocercal
2.    Habitat : Hidup di air laut dan air payau
3.    Keunikan : Sangat mudah sekali bertelur, sisik keperakan dan keemasan
4.    Penyebran : Di perairan sungai Amazone, Brazil dan Columbia
Familia           : Cyprinidae
Spesies           :Cyprinus carpio
j)        Ordo : Syngnathiformes
                       H. bargibanti
1.    Ciri-ciri
a)    Tubuh ditutupi oleh sisik atau cincin bertulang
b)   Mulut terdapat pada ujung moncong yang berbentuk buluh
c)    Jari-jari sirip punggung dan sirip dada bercabang
2.    Habitat : Hidup di dasar laut
3.    Keunikan : Kuda laut merupakan satu-satunya spesiea yang jantannya bisa hamil
4.    Penyebaran : Di temukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia dan tersebar di Samudra Hindia
k)      Ordo : Cyprinodontiformes
                       Fundulus nottii
1.    Ciri-ciri
a)    Ekornya agak bulat
b)   Mulut lancip menghadap keatas,mata sejajar sama tinggi
c)    Sirip punggung dekat sirip ekor serta ukuran tubuh kecil
2.    Habitat : Diperairan pantai
3.    Keunikan : Dari larva hingga menjadi dewasa membutuhkan waktu kira-kira 60 jam
4.    Penyebaran : Pasifik timur, Vancouver Utara dan Canada

l)        Ordo : Clupeiformes
Familia           : Clupeidae
Spesies           : Clupea sp
m)    Ordo : Halosauriformes
n)      Ordo : Beloniformes
 






                          Strongylura marina


o)      Ordo : Scopeliformes
p)      Ordo : Polynemiformes
q)      Ordo : Mugiliformes
Family            : Mugilidae
Spesies           : Mugil cephalus
r)       Ordo : Gadiformes
Familia           : Ophididae
Spesies           :Ophidion sp
s)       Ordo : Macruriformes
t)       ordo : Ophiocephalifomes ( Chaniformes )
u)       

 

                       Amia calva                                          Pygocentrus natterer





1.    Ciri-ciri
a)    Memiliki kepala pipih dorsoventral
b)   Memiliki sisik yang lebar insang memiliki bangunan tambahan
c)    Gelembung udara sangat panjang sampai di  daerah kondal
2.    Habitat ; Hidup di air tawarkhususnya di rawa-rawa
3.    Keunikan: Tubuh bulat gilik memanjang, sirip punggung memanjang dan srirp ekor membulat di ujungnya
4.    Penyebaran ; Asia, serta Afrika selatan



v)      Ordo : Bryciformes
           Myripristus jacobus
1.    Ciri-ciri
a)    Mata hitam, tubuh berwarna meah
b)   Sisik homocercal, hidup berkoloni
2.    Habitat : Air laut
3.    Keunikan; Mempunyai warna tubuh orange kemerah-merahan (sering berenang terbalik)
4.    Penyebaran : China
w)    Ordo : Lophiiformes
Familia           : Lophiidae
Spesies           : Lophius piscatorius
1.    Ciri-ciri
a)    Tubuh berduri
b)   Sirip ekor pipih melebar
c)    Mata melotot, bersifat karnvora
2.    Habitat: Air laut
3.    Keunikan: Menyamar di antara karang
4.    Penyebaran : Jepang dan Amerika. Samudra Atlantik dan laut Mediterania.
x)      Ordo : Batrachoidiformes
           Sanopus splendidus
1.    Ciri-ciri
a)    Kepala besar
b)   Sirip dorsakl tunggal
c)    Ada garis-garis putih pada tubuh
d)   Ujung sirip berwarna kuning
2.    Habitat : Air laut
3.    Keunikan ;  Mempunyai banyak tentakel
4.    Penyebaran : Pasifik timur tengah, Panama
y)      Ordo : Echeneiformes
           Echeneis naucrates
1.    Ciri-ciri
a)    Sirip punggung terbagi dua
b)   Sirip ekor seperi kipas
c)    Mulut lancip
d)   Mata besar
2.    Habitat : Air laut
3.    Keunikan : Mempunyai sirip depan yang tajam yang berfungsi untuk melindungi diri dari mangsanya
4.    Penyebaran ; Indonesia


z)      Ordo : Dactylopteriformes
Familia           : Dactylopteridae
Spesies           : Dactylopterus volitans









DAFTAR PUSTAKA
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994.  Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga
Djuhanda, Tatang. 1983. Analisa Struktur Vertebrata Jilid I. Bandung : Armico Bandung
Djuhanda, Tatang. 1984. Analisa Struktur Vertebrata Jilid II. Bandung : Armico Bandung
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
                                              
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Jogjakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY


3 komentar: