KELAS PISCES
A. Pengertian Pisces
Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk
bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka
ragam.
B. Ciri-ciri
1.
Ciri-ciri umum
Ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a)
Bernapas dengan insang
b)
Rangka tersusun atas tulang sejati
c)
Sebagian besar tubuh ditutupi oleh sisik
d)
Bersisik dan berlendir
2.
Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khususnya dalah sebagai
berikut :
a)
Jantung terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu
bilik
b)
Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
C. Morfologi
Bentuk tubuh ikan antara jenis yang
satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya
disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya.
Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi menjadi dua yakni:
a.
Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah
dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian
kiri dan kanan.
b.
Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah
dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan
memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior
dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal,
penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan
memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup.
Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal
(fusiform).
Secara umum bentuk badan ikan terbagi menjadi enam jenis
yaitu:
a.
Datar
(flat/depressed)
Contoh
: Pari (Dasyatis sp)
b.
Ideal
(Fusiform, streamline)
Contoh : Hiu (Carcharinus
leucas)
c.
Eel-like
(elongated)
Contoh
: lele (Clarias bathracus)
d. Pipih
(ke bawah = depressed dan ke samping = compressed)
Contoh
: angel fish, butterfly fire
e.
Bulat (Rounded)
Contoh
: Buntal
f.
Pita (ribbon)
Contoh : layur
1)
Bagian kepala
Gambar Bagian Kepala
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan
hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang
terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah : mulut, rahang, gigi,
sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada
beberapa pisces terdapat alat pernapasan tambahan.
a.
Mulut
Mulut merupakan bagian
depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi untuk mengambil makanan dan
menelan tanpa ada perubahan. Kelompok Pisces memiliki beberapa jenis
bentuk mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda
tergantung pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu
sebagai berikut:
1. Bentuk seperti tabung (tube like).
1. Bentuk seperti tabung (tube like).
2. Bentuk seperti paruh (beak like).
3. Bentuk seperti gergaji (saw like).
4. Bentuk seperti terompet.
Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang
tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot
habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan
keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan, berikut beberapa posisi
mulut.
1.
Posisi
terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.
2.
Posisi sub terminal, yaitu mulut yang
terletak dekat ujung hidung.
3.
Posisi
superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung.
4.
Posisi
inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung.
Di dalam mulut terdapat
beberapa organ, yaitu :
1. Lidah
Lidah pada ikan merupakan suatu
pinggiran dari dasar mulut yang diselimuti oleh selaput lendir, tidak bergerak
dan tanpa kelenjar. Pada beberapa spesies ikan kadang kala lidahnya ditutupi
oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang
merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot
dan serat kolagen.
Fungsi lidah yaitu : dalam proses
penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang
dimakan, juga penting dalam proses pemompaan air dari mulut ke bagian rongga
insang.
2. Gigi
Gigi pada ikan berperan
dalam mengambil, merobek, memotong, atau menghancurkan makanan. Berdasarkan
bentuknya gigi terbagi atas:
a.
Gigi insisivus
b.
Gigi taring
c.
Gigi molariform
d.
Gigi viliform
3. Mata
Pada kebanyakan ikan,
mata adalah reseptor penglihatan yang sangat sempurna. Retina ikan pada
dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata lainnya. Bayangan dibentuk oleh
lensa dan jatuh pada retina. Pada sejumlah besar spesies ikan dengan aneka
ragam habitat, retina ikan memperlihatkan struktur yang bervariasi, tergantung
tekanan selektif intensitas cahaya dalam lingkungan. Perbedaan tekanan selektif
menyebabkan:
a.
Perbedaan ketebalan retina
b.
Perbedaan subjenis sel retina, khususnya fotoreseptor
c.
Spesalisasi wilayah kod dan kon pada sel retina
Gambar Struktur mata ikan
Mata pada ikan bekerja
masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain. Misalnya, mata
kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan tidak
memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot). Dengan
demikian air selalu dapat membersihkannya, karena itu matanya selalu bersih.
4. Insang
Insang terbentuk dari lengkungan tulang
rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap
filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran
gas. Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas.
Gambar insang ikan
2) Bagian badan
Gambar Bagian Badan
Bagian badan dari ujung
operkulum (tutup insang) pada belakang sampai pangkal awal sirip belakang atau
sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini
antara lain:
a)
Sirip
Pada ikan, alat gerak yang utama
dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat
digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap
sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan
oleh evolusi.
Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :
1)
Sebagai organ gerak bagi ikan
2)
Dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi,
karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan
mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.
1. Sirip punggung
Sirip punggung adalah bagian sirip yang terletak pada
punggung dari ikan. Berfungsi untuk kaseimbangan dan membantu dalam melakukan
belokan mendadak, serta membantu ikan bergerak cepat ketika mengejar makanan.
a) Sirip punggung terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sirip tunggal
b.
Sirip ganda
3) Bagian Ekor
Bagian ekor yakni bagian yang berada
diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang
sirip ekor.
Gambar bagian ekor
Adapun organ yang terdapat pada bagian
ekor, yaitu :
a)
Anus
Anus merupakan tempat bermuaranya
saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan merupakan ujung dari saluran
pencernaan.
b)
Sirip ekor
Pada bagian ekor juga terdapat sirip,
yakni sirip dubur maupun sirip ekor. Namun, dari banyak jenis sirip yang paling
khas adalah sirip ekor. Secara umum ada 10 macam sirip ekor, yakni :
a) Sirip
ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya
b)
c)
Sirip
ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp).
d) Sirip
ekor berlekuk kembar,
seperti pada ikan Schatophagus argus
e) Sirip
ekor berbentuk meruncing pada ikan Monopterus sp
f)
Sirip
ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy).
g)
Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan
bloso (Glossogobius sp).
h)
Sirip
ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp).
i)
Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam
hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor bagian bawahnya
seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus).
j)
Sirip
ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang
dibanding ekor bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp).
4. Linealateralis (LL)
Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga LL ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik LL terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik LL terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi.
Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga LL ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik LL terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik LL terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi.
Ikan juga mempunyai ciri-ciri khusus, dalam
hal ini ada ikan yang
mempunyai finlet, skut atau kil dengan definisi sebagai berikut.
a)
Finlet adalah sirip-sirip kecil yang
terdapat di belakang sirip punggung dan sirip belakang (dubur), contohnya akan
kita dapati pada ikan kembung (Rastrelliger
sp
b)
Skut adalah kelopak tebal pada bagian
perut atau bagian pangkal ekor ikan selar (Caranx
sp).
c)
Kil adalah rigi-rigi yang puncaknya
meruncing dan terdapat pada pada batang ekor, seperti yang terdapat pada ikan
tongkol.
d)
Sirip lunak (adipose fin) adalah sirip
tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang sirip punggung atau sirip
belakang seperti pada ikan jambal (Ketengus
sp).
5.
Sisik ikan
Sisik merupakan penutup
tubuh kulit pada ikan serta berfungsi sebagai:
a). Pertahanan
terhadap penyakit dan parasit
b). Penyesuaian
terhadap kondisi lingkungan
c). Sebagai alat
eksresi dan osmoregulasi
Ada beberapa macam sisik ikan
yakni:
1) Sisik
kosmoid (cosmoid)
Sisik
kosmoid, merupakan sisik yang ditemukan pada ikan bangsa Crossoptergi yang telah punah.
2)
Sisik ganoid
Sisik-sisik
ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan
sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan
kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3)
Sisik plakoid
Sisik-sisik
plakoid dimiliki oleh hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini
memiliki struktur serupa gigi.
4)
Sisik leptoid
Sisik-sisik
leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. yakni sisik sikloid (cycloid)
dan ktenoid (ctenoid).
5)
Sisik-sisik
sikloid
Memiliki
tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif
yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6)
Sisik-sisik
ktenoid
Bergerigi
di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang
memiliki sirip-sirip berduri.
Sejalan
dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran
tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian
memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi
gesekan.
D.
Anatomi dan Fisiologi
Ada
10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1) Sistem
penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan
sumber-sumber pewarnaan.
2) Sistem
otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang - organ listrik
3) Sistem
rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan
penegak tubuh
4) Sistem
pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5) Sistem
peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah -
mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6) Sistem
pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut ( anus)
7) Sistem
saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8) Sistem
hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9) Sistem
ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi :
organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
Menentukan cara
bergeraknya, mempengaruhi bentuk tubuh, sistem urat daging dan sistem rangka.
1.
Sistem penutup tubuh/kulit
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
1. a) Fungsi
kulit :
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi (osmoregulasi)
5. alat pernafasan tambahan
Organ-organ yang terdapat pada kulit antara lain :
1. sisik, termasuk skut dan kil
2. kelenjar lender
3. kelenjar racun
4. sumber pewarnaan
Ada beberapa fungsi lendir yang dihasilkan oleh kalenjar lender antara lain :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi (osmoregulasi)
5. alat pernafasan tambahan
Organ-organ yang terdapat pada kulit antara lain :
1. sisik, termasuk skut dan kil
2. kelenjar lender
3. kelenjar racun
4. sumber pewarnaan
Ada beberapa fungsi lendir yang dihasilkan oleh kalenjar lender antara lain :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
2.
Sistem Otot
Jenis-jenis otot antara lain :
- bergaris
- polos
- jantung
Berdasarkan system kerjanya dapat diedakan menjadi 2 yaitu:
- bekerja di bawah rangsang saraf
- bekerja tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada.250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
- bergaris
- polos
- jantung
Berdasarkan system kerjanya dapat diedakan menjadi 2 yaitu:
- bekerja di bawah rangsang saraf
- bekerja tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada.250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
3.
Sistem Rangka (Tulang)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit.
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit.
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan dapat dibagi menjadi 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang keras, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi :
-
tulang tengkorak
-
tulang punggung
-
tulang rusuk
Rangka pada ikan ada
yang disebut viceral
yaitu tulang penyokong insang dan ada juga yang
disebut appendikular
yaitu tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum (di bawah)
- pre operculum (di depan)
- interculum (diantara)
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum (di bawah)
- pre operculum (di depan)
- interculum (diantara)
4. System
Respirasi
Sistem
Respirasi Pada Ikan
Pernapasan pada hewan
tingkat rendah seperti protozoa, porifera, dan cacing berlangsung secara
difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh misalnya pada
amoeba atau melalui pembuluh-pembuluh kapiler darah. Pernapasan melalui seluruh
permukaan tubuh disebut pernapasan langsung. Pada vertebrata, pernapasannya
tidak langsung karena menggunakan perantaraan alat-alat pernapasan. Sistem
respirasi pada hewan vertebrata yang kami bahas adalah ikan dan burung.
Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a) Tutup
insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada
ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operculum berfungsi melindungi
bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
b) Membrane
brankiostega (selaput tipis di tepi operculum), berfungsi sebagai katup pada
waktu air masuk ke dalam rongga mulut.
c) Lengkung
insang (arkus brankialis), sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang dan
daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
d) Tulang
tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang.
e) Daun
insang, berfungsi dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, tempat
terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
f) Lembaran
(filamen) insang (holobran kialis) berwarna kemerahan.
g) Saringan
insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing yang
masuk ke dalam rongga insang. Insang
berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian
terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang
filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan
bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operculum, sedangkan
insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operculum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan
Mekanisme
pernapasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup
insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air
masuk lewat mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis,
rongga faring menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar
melalui celah dari tutup insang. Air dengan oksigen yang larut di dalamnya
membasahi filamen insang yang penuh kapiler darah dan karbon dioksida ikut
keluar dari tubuh bersama air melalu celah tutup insang. Ikan juga mempuyai
gelembung renang yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dan membantu gerakan
ikan naik turun.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya gabus, lele atau gurami, rongga insangnya mempunyai perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air kotor dan kekurangan oksigen.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan ialah perairan harus mengandung O2 cukup banyak bila perairan kurang O2, ikan akan menuju ke permukaan, ke tempat pemasukkan air dan menuju tempat air yang berarus. Selain itu daun insang harus dalam keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
1. Ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu lebih banyak O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan lebih banyak O2.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya gabus, lele atau gurami, rongga insangnya mempunyai perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air kotor dan kekurangan oksigen.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan ialah perairan harus mengandung O2 cukup banyak bila perairan kurang O2, ikan akan menuju ke permukaan, ke tempat pemasukkan air dan menuju tempat air yang berarus. Selain itu daun insang harus dalam keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
1. Ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu lebih banyak O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan lebih banyak O2.
Oksige pembuluh kapiler darah
ventral aorta
karbondioksida lepas.
5.
Sistem
Ekskresi
Sistem
eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi
antara lain .untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan
mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran
ikan terdiri dari:
1.
Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2.
Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan
lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air.
3.
Sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.
Pada
ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu;
a)
Pronefros,
Ginjal pronefros
adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional
sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan
digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan
lamprey.
b)
Mesonefros
Ginjal ikan
bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.Keduanya
mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar
lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Ikan
beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan
adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya
memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di
dalam tubuhnya.
Air garam
cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah
dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan
besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki
kelenjar eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan
garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah
dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus yang
bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang
pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke
dalam aliran darah.
6.
Sistem
Reproduksi
Pada betina
memiliki ovary dan pada jantan memiliki testis.
Gambar Ovary dan testis
pada ikan
a) Ovary
Ovary terdiri dari banyak telur. Setiap jenis memiliki
ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan
menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Jenis yang memiliki
ukuran telur besar adalah ikan Nila dan ikan Arwana, akan memiliki jumlah telur
yang lebih sedikit disbanding dengan jenis yang ukuran telur kecil seperti ikan
Cupang dan ikan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki induk
untuk menampung telur. Ukuran telur banyak ditentukan oleh ukuran kuning telur.
Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
b) Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat
berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis berbentuk seperti
kantong dengan lipatan-lipatan, sel dilapisi dengan suatu lapisan sel
spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai
membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak mulai vas
deferens menuju celah/lubang urogenital.
Proses fertilisasi ada dua cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan di luar (external fertilization).
Proses fertilisasi ada dua cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan di luar (external fertilization).
Yang melakukan pembuahan di luar
disebut ovipar. Jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuh untuk dibuahi
oleh jantan. Proses pembuahan (sel telur) oosit oleh sel sperma berlangsung di
luar tubuh dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut
dengan mikrofil. Secara umum hanya satu sperma yang dapat masuk ked ala sebuah
sel telur.
Dan
untuk melakukan pembuahan da dalam disebut ovovipar. Jenis ini
berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina
(internal fertilization). Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina,
kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induk. Kelangsungan
hidup anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang dihasilkan setiap kelahiran
tidak dapat banyak karena daya dukung induk terbatas.
Proses kawin didahului dengan
pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-sel sperma dalam testis pada
jantan. Selanjutnya proses kawin atau (spawning) pada ikan ini berlaku secara
alamiah/insting.
Sebagian besar, betina dan jantan
merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family seperti sparidae
dan serrinadae, jantan dan betina bisa terdapat pada satu individu sehingga
dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur dan sperma
sama-sama dihasilkan (baik pada waktu sama, maupun berbeda), kemudian tawing
dengan jenis hermaprodit lain. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi
pada hermaprodit yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara stimultan. Pada
jenis hermaprodit yang lain pembuahan internal juga sendiri dapat berlangsung.
Reproduksi
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme.
Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah
satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini.
Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan
melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur
ini bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu
telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Ikan
terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana
kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan
berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat
padat dengan ikan.
Cara
reproduksi ikan yang ada antara lain :
a) Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh
dan embrio ikan berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
b) Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit,
perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan
menyerupai induk dewasa
c) Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning
telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan
menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-ikan livebearers.
7. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri
dari :
Mulut → Esophagus
(kerongkongan) → lambung → usus → anus
Gambar System pencernaan ikan
Di dalam rongga mulut
terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Lidah ini tidak dapat
digerakkan dan tidak memiliki fungsi yang berarti. Gigi tumbuh pada rahang atas
dan rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Gigi
bertulang keras dan berbentuk kerucut, tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi
mempunyai kelenjar dari mulut. Lambung merupakan pelebaran dari saluran
pencernaan, antara lambung dengan usus terdapat tiga buah usus buntu (sekum).
Mempunyai hati, kantong
empedu, serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas tidak begitu
jelas dan bersatu dengan hati, disebut hepatopankreas.
Makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Di usus terjadi penyerapan makanan.
Sisa-sisa makanan di keluarkan melalui anus.
Esofagus
berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidakdilalui
makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke
lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar
pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang
berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga
badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak
di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon
insulin.
8. Sistem Sirkulasi
Sistem
peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam
rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior
(muka). Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus,
yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan
terbuka di ruang depan jantung.
Darah
sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat
erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan
adalah sbagai berikut :
1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh
2. Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
3. Membawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
Vena caudalis ren vena postsardinalis vena lateral abdominalis sinus venosus
9. Sistem saraf
Kedua sistem ini
dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan
kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan
lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar
endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan Ã
hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme Ã
akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem
saraf terdiri dari :
1.
sistem cerebro spinal :
a)
sistem saraf pusat : otak dan tulang
punggung
b)
sistem saraf tepi
2.
sistem otonomi : simpati dan parasimpati
a. organ-organ khusus :
hidung, telinga, mata, Linealateralis
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada Linealateralis adalah untuk mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dan sebagainya) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon antara lain hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada Linealateralis adalah untuk mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dan sebagainya) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon antara lain hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
1. endo
hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
2. ekto
hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin
lain mendekat untuk berpijah.
10. Sistem
Osmoregulasi
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi
kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
1.
Ginjal
2.
Kulit
3.
membran mulut
Osmoregulasi pada ikan air tawar
1. Ikan
air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis.
Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam
tubuh.
2. Ginjal
akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli
dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat
menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal,
glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap
kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap
air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
3. Urine
yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
1.
Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di
dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya
2.
Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan
bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.
A.
Klasifikasi
Ikan
Berdasarkan pengklasifikasiannya
Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
Hewan
yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang . Hidup secara
parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )
memiliki mulut pengisap bundar .
memiliki mulut pengisap bundar .
1.
Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha
a.
Badannya memanjang berbentuk silinder
sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa sisik , dilengkapi kelenjar
lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip (tulang
rawan ). Matanya ada sepasang.
b.
Mulutnya
ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran
terdapat tentakel .
Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
c.
Tengkorak
kepala dan lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih
didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna
d.
Jantung
terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk
bulat-bulat dan berinti juga memiliki butir-butir darah putih.
e.
Insang
terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
f.
Ginjalnya
sepasang bermuara di papil urogenitalis.
g.
Temperatur
tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
h.
Alat
kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis. Pembuahan
terjadi di luar
tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride )
dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.
i.
Otaknya
berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat
pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
j.
Mempunyai
indra pembau.
2.
Struktur/Fungsi
tubuh bagian luar.
Contohnya yaitu ikan Lamprey. Tubuh dapat dibedakan atas caput
(kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan
bagian ekor yang pipih. Tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di
dorsal tengah tubuh ada dua bagian dan sirip ekor adalah asimetris. Diujung
kepala arah ventral terdapat bentuk mangkok yang disebut buccal funnel yang
tepinya dilengkapi dengan papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi-gigi
zat tanduk. Papil – Papil lunak tadi sebagai alat perasa. Dengan adanya gigi
memungkinkan Lamprey melekat dan memarut badan ikan lain. Air ludahnya
mengandung bahan kimia yang mampu mencegah pembekuan darah. Insang terdapat di
dalam kantong-kantong otot, yang terbuka keluar melalui serangkaian celah yang terdiri
dari 7 buah celah kecil di dalam berhubungan dengan sebuah saluran yang
bermuara di dalam mulut.
Struktur / Fungsi tubuh bagian dalam.
a)
Sistem
otot. Batang tubuh dan ekor
tersusun oleh segment-segment otot pendek (bentuk) seperti pada
jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada lidah
sebagai otot daging protractor dan retractor.
b)
System
rangka
1. Tulang tempurung kepala.
2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus neuralis pada vertebra.
4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
1. Tulang tempurung kepala.
2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus neuralis pada vertebra.
4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
c)
Sistem
pencernaan makanan.
a.
Saluran
pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)Ã pharynx yang pendek –
Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah
anterior, didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral
à anus.
b.
Kelenjar
pencernaan adanya hati pada umumnya tanpa saluran dan tidak punya pancreas.
d)
Sistem
Peredaran Darah.
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Dan tidak mempunyai sistem porta nasalis.
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Dan tidak mempunyai sistem porta nasalis.
e)
Sistem
Pernafasan
Terdapat tujuh pasang insang berisi lembaran-lembaran
insang yang mengandung banyak kapiler-kapiler darah. Air tidak masuk melalui
mulut seperti ikan biasa.
f)
Sistem
ekskresi
Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi
saluran sampai ke sinus urogenitalis selanjutnya ke papila urogenitalis.
g)
Sistem
Reproduksi
Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete
(pride) yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak
dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit). Hewan betina mempunyai ovariy
menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan
sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet
tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam
sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi
pembuahan
h)
Sysem
Saraf
Otak pada Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.
Otak pada Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.
i)
Alat
indra
Organ perasa, pembau, keseimbangan, pelihat (mata), ada
pad Lamprey. Organ perasa terdapat diantara kantong-kantong insang dan
pharyngeal. Organ pembau pada kantong olfactory, capsul nasalis. Indra peraba
terdapat pada linea literalis. Alat pendengar memiliki satu saluran setengah
lingkaran.
j)
Kelenjar
Buntu (kelenjar Endocrin)
Didapati kelenjar pitutari, dan pelopor kelenjar thyroid pada hewan dewasa.
Didapati kelenjar pitutari, dan pelopor kelenjar thyroid pada hewan dewasa.
A.
Klasifikasi Agnatha
Mempunyai satu sub kelas yaitu Cyclostomata dan dibedakan atas 2 ordo yaitu:
a. Myxiniformes
Mempunyai satu sub kelas yaitu Cyclostomata dan dibedakan atas 2 ordo yaitu:
a. Myxiniformes
1. Tidak mempunyai sirip punggung,
2. sirip daging kecil disekitar ekor.
3. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang
tentakel,
4. tidak mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi,
5. kantong hidung dekat ujung kepala.
6. Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14
pasang.
7. Tidak mempunyai larva.
8. Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak).
9. Dapat menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif
singkat.
10.
Ada 1 famili, 3 genus dan 25
species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-650 meter.
Contoh
: Eptatretus stoutii
b. Petromyzontiformea
Ikan lamprey (Petromyzon marinus
B.
Kelas Chondrichtyes
Chondrichthyes memiliki
tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago
Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang
atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini
bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan
ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. Rangka tulang rawan
2. Ada yang bersisik dan ada
pula yang tidak bersisik
3. Celah insang ada satu
pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral
dan ventral
5.
Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai
spirakulum dan ada yang tidak
7.
Sirip berpasangan
8. Tidak
memiliki gelembung udara
ordo Chondrichtyes,yaitu:
Spesies :
Triaenodon obesus
Spesies :
Heterodontus japonicas
3.
Rajiformes
Family : Rhinidae
Spesies : Rhina ancylostoma
1. Ciri utama:
a) Memiliki celah insang pada sisi ventral kepala
b) Tepi anterior sirip dada berdekatan dengan
sisi kepala dan badan
c) Sirip ekor kecil seperti cambuk
d) Tubuhnya terlihat pipih
e) Kulit berlendir
2. Habitat : Terdapat kira-kira 200 spesies,
biasanya terdapat di air tawar dan di lautan
3. Keunikan : Mempunyai sepasang tanduk di dekat
mulut yang berfungsi memasukan air laut yang mengandung plankton makanannya dan
bisa di tekuk kedalam air laut.
4. Penyebaran : Diperairan laut tropis. Asia
Tenggara. Dan Amerika Selatan.
Family : Hexanchidae
Spesies : Hexanchus griseus
5.
Lamniformes
Family : Lamnidae
Spesies : Carcharodon
carcharias
1.
Ciri-ciri:
a)
Di sebut hiu makeral
b)
Warna tubuh putih
c)
Mempunyai rahang besar
d)
Gigi besar lebih kurang 7 inci
2.
Habitat: Hidup di air laut
3.
Keunikan: Suka berjemur dan merupakan
hiu berganas
4.
Terdapat di Amerika, Eropa dan Japan.
6.
Orectolobiformes
Family : Rhincodontidae
Spesies :
Rhincodon typus
1.
Ciri-ciri:
a). Di sebut sebagai hiu karpet
b). Tubuhnya besar dan terbesar dari semua ikan
2.
Habitat: Hidup di air laut
3.
Keunikan: Memiliki sungut di tepi lubang hidung
4.
Penyebaran: Di Asia dan Afrika
7.
Squaliformes
Family : Squalidae
Species : Squalus acanthias
1.
Ciri-ciri:
a). Mempunyai dua sirip punggung
b). Mempunyai
sirip berduri
c). Tidak ada sirip dubur
d). Memiliki gigi untuk memotong
e). Celah insang pada sisi lateral kepala
f). Tepi anterior sirip dada tidak melekat pada sisi
tubuh.
2.
Habitat
: Hiu hidup di samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air
tawar.
3.
Keunikan
: Beberapa keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6 pekan
tanpa makan, dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.
4.
Penyebaran
: Tinggal di sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.
Family : Squatinidae
Genus : Squatina
Species : Squatina dumeri
Genus : Squatina
Species : Squatina dumeri
1.
Ciri-ciri :
a)
Tubuhnya rata
b)
Memiliki celah insang disepanjang sisi kepala
c)
Sirip ekor bagian ekor bagian bawah lebih panjang
dari sisi atas.
d)
Tanpa sisik dan tanpa spirakulum
e)
Tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak
melekat pada tubuh.
2.
Habitat :
Hidup di lautan
3.
Keunikan
: Salah satu contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu
hantu dengan mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan
lampunya yang suram.
4.
Penyebaran ; Amerika serikat ke teluk
Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.
C. Kelas Osteichthyes
Ciri-cirinya
yaitu:
1.
Ikan
bertulang sejati.
2.
Di
kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung,
celah insang dan tutup insang.
3. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan,
untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor.
4. Terdapat gurat sisi dan 3 lubang keluar.
5.
Tubuh
dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele,
dan ikan kakap.
Gambar ikan gurami (Osphronemus gouramy
Kelas Osteichtyes atau kelompok ikan yang rangkanya
tersusun dari tulang sejati, dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu
a) Ordo : Pleuronectiformes
Limanda limanda
1. Ciri-ciri:
a) Tubuh tidak simetris
b) Kedua mata pada satu sisi badan
c) Mulut simetris
d) Gigi kuat dan tajam
2. Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia
pasifik
3. Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan,
memiliki tulang hidung yang membesar memebentuk sebuah mimbar
4. Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia
b) Ordo : Pegasiformes
Ablabys
macracanthus
1. Ciri-ciri :
a) Sirip dada lebar
b) Sirip berogi dua berduri
c) Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat
2. Habitat : Di laut dangkal
3. Keunikan : Sirip beracun
4. Penyebaran : Samudra pasifik
c) Ordo : Mastacembeliformes
Familia :
Mastacembellaidae
Spesies :
Mastacembelus sp
1.
Ciri-ciri :
a)
Memiliki tubuh seperti ulartanpa perut sirip
b)
Dubur dan sirip punggung yang memanjang dan
tersambung ke sirip ekor.
c)
Warna tubuh coklat, kusam dan perut berwarna coklat
d)
Tubuh juga ditandai dengan pola coklat melingkar
2.
Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah,
lahan basah masih perairan, pesisir rawa-rawa dan sungai dengan berpasir atau
berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi
3.
Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan
kering, sirip punggung di dahului oleh banyak duri yang digunakan untuk
melindungi diri dari predator.
4.
Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan,
Amerika Tengah dan selatan
d) Ordo : Anguilliformes
Familia :
Muraenidae
Spesies :
Muraena sp
e)
Ordo : Symbranchiformes
Spiny
Eels
1. Ciri-ciri :
a) Tubuh panjang dan gigi menyerupai
b) Tidak memiliki sisik dan gelembung udara
c) Sirip ekor, sirip dubur, sirip dorsal dan berhubungan
menjadi satu, serta celah insang tunggal dibagian ventral
2. Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa
atau lumpur dan di kali-kali kecil
3. Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya
licin
4. Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di
daerah tropis Afrika Barat
f) Ordo : Tetradontiformes
Ostracion cubicus
1.
Ciri-ciri:
a)
Bentuk
tubuh gemuk
b)
Warna
tubuh kuning
c)
Sisik
mengalami modifikasi menjadi spina-spina
d)
Tubuh
tertutp oleh lempeng-lempeng tulang, celah insang kecil
e)
Mulut
tumpul
2.
Habitat
: Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga terdapat di daerah berbatu
3.
Keunikan
: Memiliki bintik-bintik hitam kecil di punggung, dada, dubur dan sirip ekor,
apabila mati akan mengeluarkan racun yang dapat merusak ekosistem
4.
Penyebaran
: Asia, Eropa dan Afrika Selatan
g) Ordo : Perciformes
2. Familia
(Aile): Percidae
1. Ciri-ciri :
a) Memiliki sirip punggung dua buah
b) Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan
2. Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar
perairan berlumpur di sungai-sungai. Ikan ini terdistribusi di perairan Benua
3. Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang
melewati sirip ekor
4. Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia
1.
Familia
(Aile): Serranidae
2.
Familia
(Aile): Apogonidae
Apogon spp.
(kardinal)
3.
Familia
(Aile): Carangidae: Trachurus sp. , Lichia
amia.
|
Trachurus spp. (istavrit) |
Lichia ami
|
4.
Familia
(Aile): Mullidae
Mullus spp. (barbun)
Mullus spp. (barbun)
5.
Familia
(Aile): Sparidae
6.
Familia
(Aile): Labridae
|
Labrus spp. (lapin) |
|
|
Familia (Aile): Maenidae
Spicara maena (izmarit) |
|
|
34. Familia (Aile): Mugilidae
Mugil spp. (kefal) |
)
|
7.
Familia
(Aile): Blennidae
Blennius sp.
(horozbina)
8.
Familia
(Aile): Gobiidae
Gobius spp. (kayabalığı)
9.
Familia
(Aile): Scombridae
|
Sarda sarda (palamut, torik) |
|
|
Scomber scomber (uskumru) |
|
10. Familia (Aile): Callionymidae
Callionymus maculatus
(benekli üzgün balık)
i)
Ordo : Cypriniformes
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung tunggal
b) Mempunyai sungut, tipe sisik siknoid, sirip ekor
homocercal
2. Habitat : Hidup di air laut dan air payau
3. Keunikan : Sangat mudah sekali bertelur, sisik keperakan
dan keemasan
4. Penyebran : Di perairan sungai Amazone, Brazil dan
Columbia
Familia :
Cyprinidae
Spesies :Cyprinus
carpio
j)
Ordo : Syngnathiformes
H. bargibanti
1. Ciri-ciri
a) Tubuh ditutupi oleh sisik atau cincin bertulang
b) Mulut terdapat pada ujung moncong yang berbentuk buluh
c) Jari-jari sirip punggung dan sirip dada bercabang
2. Habitat : Hidup di dasar laut
3. Keunikan : Kuda laut merupakan satu-satunya spesiea yang
jantannya bisa hamil
4. Penyebaran : Di temukan di perairan tropis dan menengah
di seluruh dunia dan tersebar di Samudra Hindia
k) Ordo : Cyprinodontiformes
Fundulus nottii
1.
Ciri-ciri
a)
Ekornya agak bulat
b)
Mulut lancip menghadap keatas,mata sejajar sama
tinggi
c)
Sirip punggung dekat sirip ekor serta ukuran tubuh
kecil
2.
Habitat : Diperairan pantai
3.
Keunikan : Dari larva hingga menjadi dewasa
membutuhkan waktu kira-kira 60 jam
4.
Penyebaran : Pasifik timur, Vancouver Utara dan
Canada
l)
Ordo : Clupeiformes
Familia :
Clupeidae
Spesies :
Clupea sp
m) Ordo : Halosauriformes
n) Ordo : Beloniformes
Strongylura marina
o) Ordo : Scopeliformes
p)
Ordo : Polynemiformes
q) Ordo : Mugiliformes
Family
: Mugilidae
Spesies : Mugil cephalus
r) Ordo : Gadiformes
Familia :
Ophididae
Spesies :Ophidion
sp
s) Ordo : Macruriformes
t) ordo : Ophiocephalifomes (
Chaniformes )
u)
Amia calva Pygocentrus natterer
1.
Ciri-ciri
a)
Memiliki kepala pipih
dorsoventral
b)
Memiliki sisik yang lebar
insang memiliki bangunan tambahan
c)
Gelembung udara sangat panjang
sampai di daerah kondal
2.
Habitat ; Hidup di air
tawarkhususnya di rawa-rawa
3.
Keunikan: Tubuh bulat gilik
memanjang, sirip punggung memanjang dan srirp ekor membulat di ujungnya
4.
Penyebaran ; Asia, serta
Afrika selatan
v) Ordo : Bryciformes
1.
Ciri-ciri
a) Mata hitam, tubuh berwarna meah
b) Sisik homocercal, hidup berkoloni
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan; Mempunyai warna tubuh orange kemerah-merahan
(sering berenang terbalik)
4. Penyebaran : China
w) Ordo : Lophiiformes
Familia :
Lophiidae
Spesies :
Lophius
piscatorius
1.
Ciri-ciri
a)
Tubuh berduri
b)
Sirip ekor pipih melebar
c)
Mata melotot, bersifat karnvora
2.
Habitat: Air laut
3.
Keunikan: Menyamar di antara karang
4.
Penyebaran : Jepang dan Amerika. Samudra Atlantik
dan laut Mediterania.
x) Ordo : Batrachoidiformes
Sanopus
splendidus
1.
Ciri-ciri
a)
Kepala
besar
b)
Sirip
dorsakl tunggal
c)
Ada
garis-garis putih pada tubuh
d)
Ujung
sirip berwarna kuning
2.
Habitat
: Air laut
3.
Keunikan
; Mempunyai banyak tentakel
4.
Penyebaran
: Pasifik timur tengah, Panama
y) Ordo : Echeneiformes
Echeneis
naucrates
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung terbagi dua
b) Sirip ekor seperi kipas
c) Mulut lancip
d) Mata besar
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan : Mempunyai sirip depan yang tajam yang
berfungsi untuk melindungi diri dari mangsanya
4. Penyebaran ; Indonesia
z) Ordo : Dactylopteriformes
Familia :
Dactylopteridae
Spesies : Dactylopterus
volitans
DAFTAR PUSTAKA
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito.
1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga
Djuhanda, Tatang. 1983. Analisa
Struktur Vertebrata Jilid I. Bandung : Armico Bandung
Djuhanda, Tatang. 1984. Analisa
Struktur Vertebrata Jilid II. Bandung : Armico Bandung
Jasin,
Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Jasin,
Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata.
Jogjakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY
tq
BalasHapusterima kasih, insya Allah bermanfaat
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat
BalasHapus